Saudaraku,
ternyata amal baik yang dilakukan siapapun selama 500 tahun siang malam tetap
tidak dapat menjamin masuknya surga bagi hamba yang bersangkutan. Mengapa? Mari
kita perhatikan & renungkan!
Dalam sebuah Hadits Riwayat Shahih Muslim yang cukup panjang, Diriwayatkan dari
Muhammad Bin Mukadir Rasulullah datang kepada kami, lalu Rasulullah Muhammad
SAW bersabda:
”Baru saja Jibril datang kepadaku tadi, Jibril berkata:
”Hai Muhammad, Demi Allah: ”Bahwasanya ada
seseorang melakukan ibadah kira-kira lima ratus tahun diatas puncak sebuah
gugung yang luas, panjangnya 30 X 30 hasta, dan lautan yang melingkar di
sekitarnya seluas 4000 farsakh dari setiap penjuru, di bawah gunung tersebut
terdapat sumber air jernih kira-kira satu jari lebarnya, dan terdapat pula
pohon buah delima yang sengaja disediakan oleh ALLAH untuknya dimana setiap
hari mengeluarkan buahnya satu biji. Setiap sore sesudah berwudlu, buah
tersebut diambil dan dimakan, kemudian dia melakukan shalat seraya berdo’a
mohon diambil nyawanya ditengah tengah melakukan sujud, agar tubuhnya tidak
tersentuh Bumi atau yang lainnya, hingga ia bangkit di hari kiamat tengah
bersujud kepada ALLAH. Maka permohonannya dikabulkan ALLAH, karena itu setiap
kami lewat (naik-turun Langit) pasti dia tengah bersujud.”
Lanjut Jibril:”Kami temukan tulisnya (ceritanya) di lauhil mahfudz , bahwa: ia
akan dibangkitkan kelak dihari kiamat dalam keadaan masih tetap bersujud dan
diajukan kepada ALLAH, FirmanNya:”Masukkanlah hamba-Ku ini ke sorga karena Rahmat-Ku.”
Tetapi
hamba itu menjawab: ”Melainkan karena amalku semata.”
Lalu ALLAH menyuruh Malaikat untuk menghitung semua amalnya dibanding nikmat
pemberianNya, dan ternyata setelah penotalan amal keseluruhan selesai, dan
dimulai dengan menghitung nikmatnya mata saja sudah melebihi pahala ibadahnya
sepanjang 500 tahun , padahal nikmat-nikmat yang lain-lainnya jauh lebih besar
dan berharga .
Lalu ALLAH berFirman: ”Lemparkan ia ke dalam Neraka.” Kemudian Malaikat
membawanya dan akan dilemparkan ke dalam Neraka, tetapi di tengah perjalanan
menuju Neraka, ia menyadari kekeliruannya dan menyesal seraya berkata:”Ya
ALLAH, masukkanlah aku ke surga karena Rahmat-Mu.”
Akhirnya Firman-Nya kepada Malaikat:”Kembalikanlah ia.”
Lalu
ditanya ia:”Siapakah yang menciptakan kamu dari asalnya (tiada)?.”
Jawabnya:”Engkau ya ALLAH.”
Lalu hal itu dikarenakan amalmu ataukah Rahmat-Ku?.”
Jawabnya:”Karena Rahmat-Mu.”
Siapakah yang menguatkanmu beribadah selama lima ratus tahun?.”
Jawabnya lagi:”Engkau ya ALLAH.”
“Dan
siapakah yang menempatkan kamu diatas Gunung dikelilingi lautan di sekitarnya,
dikaki Gunung tersebut memancar sumber air tawar, dan tumbuh pohon delima yang
buahnya kau petik setiap sore, padahal menurut hukum adat, delima hanya berbuah
sekali dalam setahun, lalu kau minta mati dalam keadaan bersujud, siapa yang
melakukan itu semua?.”
Jawabnya:” Engkau ya ALLAH.”
FirmanNya:”Maka sadarlah kamu, bahwa itu semua adalah semata karena Rahmat-Ku ,
dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga semata karena Rahmat-Ku .”
Mengapa ini semua bisa
terjadi? Bukankah hamba itu sudah sedemikian rajinnya beribadah?Dari sini, ada
beberapa pelajaran yang dapat kita ambil, diantaranya:
Jangan
terjebak dengan sombong / bangga / menyebut-nyebut / mengungkit amal kita.. Lupakan
amal baikmu, ingatlah dosamu
Ibarat pepatah: lupakanlah kebaikanmu, ingatlah kesalahanmu, karena engkau
tidak tahu apakah amalmu diterima atau tidak dan engkau pun tak tahu dosamu
sudah diampuni atau belum.
Sadar bahwa semua amal apapun yang telah kita lakukan maka tidak akan pernah
dapat menebus nikmat yang telah Allah berikan pada kita. Dalam sebuah
Hadits:
Para Sahabat bertanya: Ya Rasul, jika aku telah mencukupi SEMUA kebutuhan orang
tuaku, apakah itu berarti aku telah membalas jasanya?Rasulullah Muhammad SAW
bersabda: Tidak, sekali-kali kamu tidak akan pernah dapat membalas jasa kedua
orang tuamu.
JIKA MEMBALAS JASA PADA ORANG TUA SAJA KITA TIDAK AKAN PERNAH MAMPU, LALU DAPATKAH
KITA MEMBALAS JASA YANG TELAH ALLAH BERIKAN PADA KITA???
Yang 500 Tahun ibadah siang puasa malam shalat tiap hari dengan kualitas
ibadah yang luar biasa saja belum tentu masuk surga, lalu bagaimana dengan
kwantitas yang sedikit dan juga kwalitas shalat yang sedemikian rupa? Badannya
shalat, namun pikiran melayang kemana-mana? Dzikir saja jarang apalagi puasa
sepanjang ratusan tahun? Beranikah menjamin surga bagi kita pribadi?
Lalu bagaimana yang tidak pernah
shalat? Aurat terbuka? Tidak berkerudung? Gosip sana-sini? Ganggu pasangan
orang lain melalui Facebook? Browsing gambar & Film tidak karuan? Download
ini & itu? Mubadzir waktu, tenaga? Mari saudaraku kita sama-sama mengingati
sesama insan
Mari, tetaplah dalam harap dan cemas pada Allah.
berharap agar amal diterima, agar dosa diampuni, namun cemas karena kurang
amal, amal tidak diterima dan dosa tidak diampuni. Aamiin…………………….